news

KISAH ABU BAKAR MEMBEBASKAN BUDAK BILAL

            Pada zaman jahiliyah sangat sulit islam untuk masuk ke pemikiran orang2 musyrikin kecuali orang yang dianugerahi petunjuk oleh allah swt. Dimana Sayyidina Abubakar pun pernah dipukuli sampai babak belur hingga wajahnya tidak dapat dikenali lagi. setelah agama Islam didakwahkan secara terang-terangan siksaan kaum musyrikin terhadap Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam dan para sahabat semakin menjadi-jadi hingga sampai pada puncak kekejaman seiring dengan semakin luasnya dakwah di masyarakat yaitu Menyiksa mereka untuk menjauhkan dari keyakinan dan keislaman mereka mereka juga menjadikan siksaan itu sebagai pelajaran bagi yang lainnya dan melampiaskan dendam serta amarah melalui penyiksaan terhadap kaum muslimin.

Bilal radhiallahu'anhu pernah mengalami siksaan yang dahsyat sementara Bilal tidak memiliki punggung untuk bersandar keluarga untuk berlindung dan pedang untuk membela diri seseorang seperti Bilal ini di masyarakat jahiliyah Kota Mekah tidak ubahnya seperti barang mainan ia tidak memiliki peran penting di dalam kehidupan kecuali hanya melayani menaati dijual dan dibeli layaknya layaknya binatang ternak hal itu Bila seorang seperti ini memiliki suatu ide atau gagasan menjadi pelaku dakwah atau pemutus suatu masalah menurut masyarakat jahiliyah Kota Mekah ini merupakan suatu tindak kejahatan keji yang akan menggoncangkan pilar-pilarnya dan menggoyahkan kekokohannya akan tetapi dakwah baru yang segera disambut oleh para pemuda ini selalu mereka menentang tradisi dan adat pembesar pembesar mereka. Telah menyentuh hati seorang budak yang terbuang dan Terlupakan tersebut sehingga dapat mengeluarkan dirinya menjadi manusia baru dalam kehidupan keimanan telah terpancar di dalam hati Bilal setelah menganut agama Islam dan bergabung bersama Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam beserta sahabat sahabat beliau didalam kafilah keimanan yang agung.

Tatkala Tuhannya Umayyah bin khalaf mengetahui hal itu ia mulai mengancamnya sesekali waktu dan membujuknya dalam banyak kesempatan akan tetapi ia tidak dapat menepati pada diri Bilal selain keteguhan hati dan keengganan untuk kembali kepada kekafiran kejahiliyahan dan kesesatan Karena itulah Umayyah murka kepadanya dan memutuskan untuk menyiksanya dengan siksaan yang pedih ia membawa keluar Bilal ke bawah terik matahari di tengah-tengah padang pasir yang sebelumnya tidak diperbolehkan makan dan minum selama sehari semalam kemudian Umayyah menelentangkan Bilal di atas pasir yang sangat panas dan membakar kemudian Umayyah memerintahkan para pelayannya untuk membawakan sebuah batu besar dan meletakkannya di atas dada Bilal sedangkan kedua tangannya dan kakinya diikat lantas Umayyah berkata kepadanya engkau terus seperti ini Hingga engkau mati mau mengakhiri Muhammad dan menyembah latta dan uzza bila menjawab dengan penuh kesabaran dan keteguhan Ahad Allah Maha Esa Ahad Allah Maha Esa Umayyah terus menyiksa Bilal dengan cara yang kejam tersebut sekian lama.

 Abu Bakar as-siddiq keluar menuju ke lokasi penyiksaan Bilal dan berunding dengan Umayyah bin khalaf ia berkata kepada Umayyah Apakah engkau tidak takut kepada Allah bila orang miskin ini mati karena ulahmu Umayyah menjawab Engkaulah yang telah merusak dirinya maka selamatkanlah ia dari Apa yang sedang kau lihat ini Abu Bakar berkata aku akan menyelamatkannya Aku mempunyai seorang pelayan berkulit hitam dan lebih kuat daripada bilang serta lebih kuat memegang teguh agamamu aku akan memberikannya kepadamu sebagai ganti Bilal Umayyah menjawab Aku menerimanya Abu Bakar berkata ini pelayan itu telah menjadi milikku Bakar As Siddiq Abu Bakar As Siddiq memberikan pelayanan tersebut dan mengambil Bilal kemudian membebaskannya dalam riwayat lain Abu Bakar membeli Bilal dengan harga Rp7 atau 40 uqiyah emas.  Betapa sabar dan Tegar nya Bilal Bilal merupakan sosok yang benar Islam banyak yang suci hatinya karena itulah ia tetap tegar dan ketaatan kepada Islam tidak pernah melemah di hadapan berbagai macam rintangan maupun siksaan kesabaran dan keteguhan yaitu yang justru membuat mereka semakin murka dan gusar terutama karena Ia merupakan satu-satunya satunya orang lemah dari kalangan kaum muslimin yang tepat Teguh di atas agama Islam sehingga orang-orang kafir tidak bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan dia terus mengulangi ucapan kalimat tauhid dengan tegas sebagai ketundukan kepada Allah dan penghinaan bagi kaum Quraisy.

 Setiap ujian itu pasti diakhiri dengan kenikmatan bila telah bebas dari siksaan dan hukuman dan juga dari belenggu perbudakan setelah itu ia menjalani sisa sisa hidupnya bersama Rasulullah sebagai orang yang taat kepada beliau dan meninggal dalam keadaan diridhoi oleh Beliau.

 Abu Bakar As Siddiq terus melanjutkan misi pembebasan budak budak muslim yang mendapatkan siksaan cara ini menjadi salah satu langkah yang diambil oleh kepemimpinan islam dalam melawan penyiksaan yang menimpa orang-orang lemah dengan demikian Abu Bakar memperkuat dakwah islam ini dengan harta dan individu yang Dengan harta dan individu yang ia bebaskan ia mulai membeli budak laki-laki maupun perempuan dari kalangan orang-orang yang beriman diantaranya adalah Amir bin fuhairah yang ikut serta dalam Perang Badar Dan Perang Uhud lalu gugur syahid pada peristiwa biru mau nah selain Amir bin fuhairah ialah Ummu Uwais dan zinnirah yang matanya buta saat dimerdekakan alquraisy berkata tidak ada yang dapat membutakan matanya kecuali latta dan uzza maka ia pun menjawab mereka dusta demi Baitullah sebab latta dan uzza tidak dapat memberikan Bahaya atau manfaat kemudian Allah pun mengembalikan matanya yang telah buta itu Abu Bakar As Siddiq juga memerdekakan an-nahdliyah dan putrinya keduanya merupakan budak milik seorang wanita dari bani Abdul Dar Abu Bakar menjumpai mereka berdua Ketika Tuhan mereka mengutus mereka untuk memberikan tepung sambil berkata Sungguh aku tidak akan memerdekakan kalian berdua untuk selama-lamanya Abu Bakar radhiallahu an menyahut bebaskan mereka wahai Ummu Fulan dia menjawab engkau saja yang membebaskan karena Engkau telah merusak mereka Abu Bakar bertanya berapa tebusannya Dia kemudian menjawab Sekian dan sekian Abu Bakar berkata aku beli mereka dan sekarang keduanya telah bebas Kembalikanlah urusan tepung tersebut kepadanya kedua Budak itu berkata Wahai Abu Bakar Bagaimana jika kami selesaikan dahulu urusan tepung tersebut baru Kemudian kami kembalikan kepadanya Abu Bakar menjawab jika begitu terserah kalian berdua dalam peristiwa ini terdapat cerminan sikap yang menunjukkan kepada kita bagaimana Islam menyertakan antara Abu Bakar As Siddiq dan 2 budak wanita itu sehingga mereka berdua berbicara kepada Abu Bakar dengan panggilan rekan kepada rekannya bukan panggilan budak kepada majikan Abu Bakar As Siddiq pun menerima hal itu meskipun Ia seorang terhormat dan termulia pada masa jahiliyah dan Islam padahal Abu Bakar berperan dalam membebaskan keduanya permainan kedua adalah bagaimana Islam memperbaiki kedua Budak itu sehingga keduanya berakhlak mulia sudah dibebaskan dan dimerdekakan dari kezaliman sebenarnya mereka bisa saja meninggalkan tepung itu hingga hilang tanpa bekas atau dimakan oleh hewan dan burung akan tetapi keduanya enggan melakukan hal itu mereka justru menyelesaikan urusan tepung tersebut dan mengembalikan kepada sang majikan Abu Bakar lewat di hadapan seorang budak wanita Malik bin Muhammad Salah satu keluarga dari bani Adi ketika dia masuk Islam Umar bin al-khattab menyiksanya agar mau meninggalkan Islam kala itu Umar bin al-khattab masih musrik Umar terus menyiksa dan memukuli Budak itu ketika Umar merasa jenuh ia berkata aku memohon maaf kepadamu aku membiarkanmu hanyalah Karo Kena kejenuhan budak-budak itu berkata demikianlah Allah berbuat kepadamu maka Abu Bakar membeli dan membebaskan budak itu demikianlah Abu Bakar menjadi seorang memberi kebebasan yang memerdekakan budak sekaligus memimpin Islam yang mulia di tengah-tengah kaumnya Ia dikenal sebagai orang yang suka memenuhi kebutuhan orang miskin menyambung tali kekerabatan meringankan beban orang lain memuliakan tamu membantu para penegak kebenaran tidak tenggelam dalam dosa pada masa jahiliyah dan Peramah yang disukai orang lain hatinya memancarkan kelembutan dan kasih sayang kepada orang-orang yang lemah dan para budak ia telah menginfakkan sebagian besar hartanya untuk membeli dan memerdekakan budak terakhir menginfakkannya dijalan Allah Sebelum turun syariat Islam yang menganjurkan menganjurkan memerdekakan budak dan menjanjikan pahala yang besar masyarakat menganggap aneh Abu Bakar yang suka mendermakan seluruh hartanya untuk orang-orang yang lemah menurut pandangan Abu Bakar As Siddiq orang-orang lemah tersebut merupakan saudara-saudaranya dalam agama yang baru bagi Abu Bakar setiap orang yang dibebaskan nya itu tidak dapat disamai oleh orang-orang musyrik maupun berhala-berhala nya yang ada di bumi ini dengan komponen-komponen ini dan juga selainnya negeri yang bertauhid dapat ditegakkan dan peradaban Islam yang sempurna bisa dikembangkan Abu Bakar As Siddiq tidak memaksudkan amalannya tersebut untuk memperoleh pujian kedudukan maupun kepentingan dunia ia hanya menginginkan keridhaan Allah Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan suatu hari ayahnya Bertanya kepadanya wahai anakku aku melihatmu memerdekakan budak-budak yang lemah seandainya engkau mau melakukan merdekakan lah para pemuda yang kuat yang dapat melindungi dan membela mu Abu Bakar menjawab wahai Ayahku tugu yang aku inginkan hanyalah keridhaan Allah Azza wa Jalla Karena itulah tidak mengherankan bila Allah menurunkan ayat Alquran yang Karena itulah tidak mengherankan bila Allah menurunkan ayat Alquran yang berkenaan dengan Abu Bakar yang senantiasa dibaca hingga hari kiamat Abu Bakar As Siddiq adalah orang yang paling banyak menginfakkan hartanya dalam urusan orang yang diridhoi allah Abu Bakar As Siddiq adalah orang yang paling banyak menginfakkan hartanya dalam urusan yang diridhoi Allah dan rasulnya solidaritas yang terwujud di antara anggota jamaah Islam pertama ini merupakan puncak kebaikan dan kedermawanan dalam Islam para budak tersebut menjadi teman saat Idah dan pemikiran mereka senantiasa mendiskusikan membela dan berjihad dalam rangka itu keberanian Abu Bakar As Siddiq untuk membeli kemudian memerdekakan mereka merupakan bukti keagungan agama Islam dan besarnya tingkat penetrasinya ke dalam jiwa Abu Bakar as-siddiq radiallahu'anhu Pada hari ini kaum muslimin benar-benar dan membutuhkan orang-orang yang menghidupkan teladan yang tinggi dan hati yang mulia untuk menyempurnakan perpaduan kebersamaan dan kerjasama di tengah-tengah umat Islam yang sedang menghadapi penghancuran total dari musuh-musuh aqidah dan Islam.

 demikianlah kisah singkat Abu Bakar As Siddiq dalam membebaskan para budak yang diberi petunjuk oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala terima kasih

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "KISAH ABU BAKAR MEMBEBASKAN BUDAK BILAL"

Post a Comment